Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Standard

Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah teknologi informasi), mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti, sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang dikenal dengan nama internet.

1. Masa Prasejarah

Pada zaman ini, teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh manusia berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang manusia kenal. Untuk menggambarkan informasi yang diperoleh, mereka menggambarkannya pada dinding-dinding gua tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini, manusia mulai mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka, kemudian melukiskannya pada dinding gua tempat tinggalnya. Awal komunikasi mereka pada zaman ini hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan menggunakan isyarat tangan.

Pada zaman prasejarah mulai diciptakan dan digunakan alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, dan isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya

a. 3000 SM

Untuk yang pertama kali, tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari piktografi sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi (penyebutan) yang berbeda sehingga mampu menjadi kata, kalimat, dan bahasa.

b. 2900 SM

Pada 2900 SM, bangsa Mesir Kuno menggunakan huruf hieroglif. Hieroglif merupakan bahasa simbol, dimana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda. Jika simbol-simbol tersebut digabungkan menjadi satu rangkaian, maka akan menghasilkan sebuah arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.

c. 500 SM

Pada 500 SM, manusia sudah mengenal cara membuat serat dari pohon papyrus yang tumbuh di sekitar sungai Nil. Serat papyrus dapat digunakan sebagai kertas. Kertas yang terbuat dari serat pohon papyrus menjadi media untuk menulis atau media untuk menyampaikan informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya juga digunakan sebagai media informasi.

d. 105 M

Pada masa ini, bangsa Cina berhasil menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang. Kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem cap.

Kertas yang ditemukan Bangsa Cina

2. Masa Modern (1400 M s.d. Sekarang)

a. Tahun 1455

Pada 1455, untuk pertama kalinya Johann Gutenberg mengembangkan mesin cetak dengan menggunakan plat huruf yang terbuat dari besi dan dapat diganti-ganti dalam bingkai yang terbuat dari kayu.

b. Tahun 1830

Augusta Lady Byron menulis program komputer yang pertama di dunia. Ia bekerja sama dengan Charles Babbage menggunakan mesin analytical yang didesain sehingga mampu memasukkan data, mengolah data, dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama, walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital.

c. Tahun 1837

Telegraf dan Penemunya (Samuel Morse)

Samuel Morse mengembangkan telegraf dan bahasa kode morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone. Morse menggunakan kode-kode sederhana untuk mewakili pesan-pesan yang ingin dikirimkan dengan menggunakan pulsa listrik melalui kabel tunggal. Namun sinyal-sinyal yang dapat dikirim dengan baik hanya berada dalam jarak 32 km. Untuk jarak yang lebih jauh, sinyal-sinyal yang diterima menjadi terlalu lemah untuk direkam. Kemudian, Morse membangun peralatan relai yang ditempatkan di setiap 32 km dari stasiun sinyal. Relai tersebut berfungsi untuk mengulangi sinyal yang diterima dan mengirimnya kembali ke 32 km berikutnya. Relai terdiri dari sakelar yang dioperasikan secara elektromagnetik. Sistem telegraf kemudian segera digunakan untuk bisnis yang membutuhkan pengiriman pesan secara cepat untuk jarak yang jauh, seperti surat kabar dan pesan untuk perjalanan kereta api.

d. Tahun 1877

Pada 1877, Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan telepon yang dipergunakan pertama kali secara umum. Pada 1879, sistem pemanggilan telepon mulai menggunakan nomor yang menggantikan sistem pemanggilan nama. Hal ini untuk mencegah operator yang tidak mengenal semua pelanggan. Sistem penomoran telepon menggunakan huruf dan angka, dimana nomor telepon menggunakan sistem dua huruf dan lima digit angka.

Kartu Perforasi

e. Tahun 1889

Pada 1889, Herman Hollerith menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat. Sensus yang dilakukan pada 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya populasi, Biro Sensus tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus.

Hollerith menggunakan kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah oleh alat tersebut secara mekanik. Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80 variabel. Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam waktu enam minggu. Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu tersebut berfungsi sebagai media penyimpan data. Tingkat kesalahan perhitungan juga dapat ditekan secara drastis.

f. Tahun 1931

Pada 1931, Vannevar Bush membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial. Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan.

g. Tahun 1939

Pada 1939, Dr. John V. Atanasoff dan dibantu oleh Clifford Berry berhasil menciptakan komputer elektronik digital pertama. Sejak saat ini, komputer terus mengalami perkembangan sehingga menjadi semakin canggih. Mengenai sejarah perkembangan komputer ini akan dijelaskan pada bagian berikutnya.

h. Tahun 1973 – 1990

Pada masa ini, istilah internet diperkenalkan dalam sebuah paper tentang TCP/IP. Secara harfiah, internet (interconnected networking) diartikan sebagai rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Rangkaian pusat yang membentuk internet diawali pada 1969 sebagai ARPANET yang dibangun oleh ARPA (United States Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPANET di antaranya adalah kaedah rangkaian tanpa pusat (decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching).

Pada 1981, National Science Foundation mengembangkan backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan.

Pada 1 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal sekarang. Kemudian pada 1986, IETF mengembangkan sebuah server yang berfungsi sebagai alat koordinasi di antara DARPA, ARPANET, DDN, dan Internet Gateway. Pada 1990-an, internet telah berkembang dan menyambungkan banyak pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada.

i. Tahun 1991 – Sekarang

Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN memungut bayaran dari para anggotanya untuk menanggulangi biaya operasionalnya. Pada 1992, mulai terbentuk komunitas internet dan diperkenalkannya istilah World Wide Web (www) oleh CERN. Pada 1993, NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), jasa registrasi (oleh Network Solution Inc), dan jasa informasi (oleh General Atomics/CERFnet). Pada 1994, pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah ke dalam berbagai segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Pada 1995, perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di backbone. Langkah ini memulai pengembangan teknologi informasi, khususnya internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.

MACAM-MACAM MAJAS DAN CONTOHNYA

Standard

1. Kl1maks
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat.
Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
2. Antikl1maks
Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma semakin menurun.
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya
3. Paralelisme
Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang
4. Antitesis
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya.
Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai
5. Epizeuksis
Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut.
Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.
6. Tautotes
Ada;aj repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi.
Contoh : kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan aku menjadi seteru
7. Anafora
Adalah repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap garis.
Contoh : Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa
8. Epistrofora
Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir kalimat berurutan Contoh : Bumi yang kau diami, laut yang kaulayari adalah puisi,
Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah puisi
9. Simploke
Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku   bilang terserah aku.
10. Mesodiplosis
Adalah repetisi di tengah-tengah baris-baris atau beberapa kalimat berurutan.
Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari perawannya sendiri.
11. Epanalepsis
Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat, mengulang kata pertama.
Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
12. Anadiplosis
Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama dari klausa berikutnya.
Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.

13. Aliterasi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
14. Asonansi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya
15. Anastrof atau Inversi
Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan.
Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
16. Apofasis atau Preterisio
Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal.
Contoh :Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
17. Apostrof
Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir.
Contoh : Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah kau perjuangkan
18. Asindeton

Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan.
Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
19. Polisindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut dengan menggunakan kata penghubung.
Contoh : Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?
20. Kiasmus
Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat berimbang, dan      dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.
Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan usaha itu.
21. Elipsis
Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.
22. Eufimisme
Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan.
Contoh : Anak ibu lamban menerima pelajaran
23. Litotes
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri
Contoh : Mampirlah ke gubukku!
24. Histeron Proteron
adalah gaya bahasa yang merupakan kebailikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar.
Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas dengan pasir putihnya
25. Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-kata yang maknanya sudah tercakup dalam kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya
26. Tautologi
Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
27. Parifrasis
Adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan frase atau serangkaian kata yang sama artinya.
Contoh : Kedua orang itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu
28. Prolepsis atau Antisipasi
Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi.
Contoh : Keua orang tua itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.
29. Erotesis atau Pertanyaan Retoris
Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban.
Contoh : inikah yang kau namai bekerja?
30. Silepsis dan Zeugma
Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama.

PENGERTIAN PIDATO,KHOTBAH, DAN SAMBUTAN

Standard

PENGERTIAN PIDATO 

Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.

Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.

A.   Jenis-Jenis / Macam-Macam / Sifat-Sifat Pidato

Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :

1.      Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara    mc.

2.      Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.

3.      Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.

4.      Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.

5.      Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.

6.      Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.

B.   Metode Pidato

Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidatu di depan umum :

1.       Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu menghapalkannya kata per kata.

2.      Metode serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak menggunakan tehnik serta merta.

3.      Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.

C.    Persiapan Pidato

Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini :

1. Wawasan pendengar pidato secara umum

2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan

3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.

4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.

5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.

 

Teknik Penyajian Berpidato yang Baik

Dalam menyampaikan materi pidato diperlukan strategi penyampaian yang

baik, hal ini di maksud agar menarik simpati pendengar. OLeh karena itu,

di bawah ini adalah beberapa Teknik penyampaian pidato yang baik .

1)  Menggunakan bahasa yang mudah dipahami pendengar.

2) Menggunakan contoh dan ilustrasi yang mempermudah pendengar dalam

konsep yang abstrak apabila diperlukan.

3) Memberi penekanan dengan cara mengadakan variasi dalam gaya penyajian.

4) Mengorganisasikan materi sajian dengan urut dari hal mudah ke hal yang

sulit dan lengkap.

5) Menghindari penggunaan kata-kata yang meragukan dan berlebih-lebihan.

6) Program atau materi disajikan dengan urutan yang jelas.

7) Berikan ikhtisar butir-butir yang penting, baik selama sajian maupun pada

akhir sajian.

8) Gunakan variasi suara dalam memberikan penekanan pada hal-hal yang penting.

9) Kejelasan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat agar pendengar tidak

bosan atau terkesan monoton.

10) Membuat dan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman

pendengar, minat pendengar, atau sikap pendengar, jika diperlukan.

11) Menggunakan nada suara, volume suara, kecepatan bicara secara bervariasi.

12) Menggunakan bahasa tubuh yang mendukung komunikasi Anda dengan

pendengar.

 

PENGERTIAN KHOTBAH

Khotbah menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia Badudu – Zain, berasal dari bahasa Arab yang berarti pidato, wejangan yang disampaikan khatib di mesjid sebelum salat Jumat. Jelas, khotbah di sini, mempunyai pengertian kepada kita memberikan sesuatu yang berguna semacam nasehat baik untuk saat ini maupun nanti (di akhirat). Substansinya khotbah sangat berhubungan sekali dengan ketuhanan, agama, atau hal-hal tentang kebajikan.

Arti umum:

Ø  Khotbah Jumat di mesjid.

Ø  Khotbah Minggu di gereja

Dalam ajaran agama Islam ada beberapa macam jenis khutbah antara lain:

1.      Khutbah Jum’at

2.      Khutbah Idul Fitri

3.      Khutbah Idul Adha

4.      Khutbah Istisqa

5.      Khutbah Pernikahan

 

PENGERTIAN SAMBUTAN

Sambutan yaitu memberikan pidato pendek sesuai acara yang ada.
Kalau Sambutan yang dimaksud dalam rangka kedatangan tamu maka artinya menyongsong atau menyambut atau merayakan atas kedatangan tamu.

PANTUN NASEHAT(MEMBANGUN)

Standard

Parang tajam tidak berhulu
Buat menetak si pokok Ru
Bila belajar tekun selalu
Jangan ingkar nasihat guru

Hari malam gelap-gelita
Pasang lilin jalan ke taman
Sopan santun budaya kita
Jadi kebanggaan zaman berzaman

Pergi berburu sampai ke sempadan
Dapat Kancil badan berjalur
Biar carik baju di badan
Asalkan hati bersih dan jujur

Pulau Pandan jauh ke tengah
Gunung Daik bercabang tiga
Hancur badan dikandung tanah
Budi yang baik di kenang juga

Ramai orang membeli jamu
Di bawah pokok cuaca redup
Bersungguh-sungguh mencari ilmu
Ilmu dicari penyuluh hidup

Apa guna berkain batik
Kalau tidak dengan sucinya?
Apa guna beristeri cantik
Kalau tidak dengan budinya

Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

Buah cempedak diluar pagar
Ambil galah tolong jolokkan
Saya budak baru belajar
Kalau salah tolong tunjukkan

Pisang emas dibawa belayar
Masak sebiji di atas peti
Hutang emas boleh dibayar
Hutang budi dibawa mati

Dalam semak ada duri
Ayam kuning buat sarang
Orang tamak selalu rugi
Macam anjing dengan bayang

Baik-baik mengirai padi
Takut mercik ke muka orang
Biar pandai menjaga diri
Takut nanti diejek orang

PENGHIJAUAN

Standard

A. PENJELASAN UMUM

Penghijauan pertamanan adalah usaha penataan lingkungan dengan mempergunakan tanaman sebagai materi pokoknya, (upaya yang dapat menanggulangi degradasi dan kualitas lingkungan).

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara RI telah berkembang menjadi pusat berbagai aktivitas kehidupan seperti industri, pendidikan, perdagangan, pariwisata dan jasa.

Kota Jakarta merupakan pusat konsentrasi pelayanan dengan berbagai aspek kegiatannya menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap lingkungan.

Lingkungan yang baik dan sehat adalah hak dan kewajiban seluruh lapisan masyarakat baik swasta maupun pemerintah untuk mewujudkannya.

Mewujudkan kota yang berwawasan lingkungan, asri, serasi dan lestari menuntut agar selalu menghijaukan kota.

Tujuan penghijauan adalah :

  1. Untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup
  2. Untuk meningkatkan kota yang asri, serasi, lestari
  3. Untuk melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Manfaat penghijauan adalah :

  1. Manfaat Estetis (Keindahan)

Pohon memiliki berbagai macam bentuk tajuk yang khas, sehingga menciptakan keindahan tersendiri. Oleh karena itu bila disusun secara berkelompok dengan jenis yang sama pada masing-masing kelompok akan menciptakan keindahan atau suasana yang nyaman. Struktur bangunan tanpa diimbangi dengan pohon-pohon akan terasa gersang, sebaliknya bila sekitarnya ditanam pohon serta ditata dengan baik akan nampak hijau dan asri.

  1. Manfaat Orologis

Akar pohon dengan tanah merupakan satu kesatuan yang kuat sehingga mampu mencegah erosi atau pengikisan tanah. Inilah yang disebut manfaat orologis.

  1. Manfaat Hidrologis

Dalam hal ini dimaksudkan bahwa tanaman-tanaman pada dasarnya akan menyerap air hujan. Dengan demikian banyaknya kelompok pohon-pohon akan menjadikan daerah sebagai daerah persediaan air tanah yang dapat memenuhi kehidupan bagi

manusia dan makhluk lainnya.

  1. Manfaat Klimatologis

Dengan banyaknya pohon akan menurunkan suhu setempat, sehingga udara di sekitarnya menjadi sejuk dan nyaman. Jadi secara klimatologis kehadiran kelompok pohon-pohon pelindung sangat besar artinya.

  1. Manfaat Edaphis

Ini adalah manfaat dalam kaitan dengan tempat hidup binatang. Di lingkungan yang penuh dengan pohon-pohon, secara alami satwa dapat hidup dengan tenang karena lingkungan demikian memang sangat mendukung.

  1. Manfaat Ekologis

Lingkungan yang baik adalah yang seimbang antara struktur buatan manusia dan struktur alam. Kelompok pohon atau tanaman, air, dan binatang adalah bagian dari alam yang dapat memberikan keseimbangan lingkungan.

  1. Manfaat Protektif

Manfaat protektif adalah karena pohon dapat memberikan perlindungan, misalnya terhadap teriknya sinar matahari, angin kencang, penahan debu, serta peredam suara. Disamping juga melindungi mata dari cahaya silau.

  1. Manfaat Hygienis

Adalah sudah menjadi sifat pohon pada siang hari menghasilkan O2 (Oksigen) yang sangat diperlukan manusia, dan sebaliknya dapat menyerap CO2 (Karbondioksida) yaitu udara kotor hasil gas buangan sisa pembakaran. Jadi secara hygienis, pohon sangat berguna untuk kehidupan manusia.

  1. Manfaat Edukatif

Berbagai macam jenis pohon yang ditanam di kota merupakan laboratorium alam, karena dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengenal tanaman dari berbagai aspeknya.

Dasar hukum yang berkaitan dengan penghijauan adalah :

  1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
  2. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1985 tentang Retribusi Khusus mengenai Pertanaman.
  3. Inmendagri Nomor 14 Tahun 1988 tentang Ruang Terbuka Hijau.
  4. Perda Nomor 11 Tahun 1988 tentang Ketertiban Umum dalam Wilayah DKI Jakarta Khusus Bidang Pertanaman.
  5. Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 1992 tentang Program Penghijauan Nasional.
  6. Gerakan Penghijauan sejuta pohon yang dicanangkan Presiden RI tanggal 10 Januari 1993, di Taman Medan Merdeka.

B. PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Pada lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH)

b. Di kawasan hutan/Reboisasi

c. Oleh masyarakat pada

Tata Cara Penanaman Pertamanan

Tanaman Pohon

1. Gali lobang 50 x 50 x 50 cm.
2. Galian sebelah atas dipisahkan dengan galian sebelah bawah.
3. Lobang dibiarkan terbuka selama 1 minggu.
4. 1/2 bagian tanah galian dikembalikan ke lobang.
5. Lapisan tanah atas dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 1 pengki (1/4 m3)
6. Ambil bibit yang akan ditanam setelah disiram terlebih dahulu dan dikeluarkan dari pembungkusnya dengan hati-hati, kemudian ditanam tegak lurus.
7. Tanah galian yang telah dicampur pupuk kandang ditimbun di sekitar bibit dan dipadatkan.
8. Beri steger (penunjang) agar tidak roboh dan tumbuh dengan lurus, dan disiram sampai penuh.
9. Jarak tanam pohon minimal 6 (enam) meter sedangkan jarak ke selokan minimal 1 (satu) meter.

Tanaman Perdu

Sama dengan tanaman pohon, hanya ukuran lubang lebih kecil dibandingkan dengan pohon. Lebih kurang separuh tanaman pohon dengan demikian campuran pupuk kandang juga sebagian.

Tanaman Penutup

Tanaman penutup tidak memerlukan pembuatan lubang, tetapi tanah langsung diolah sedalam 30 cm. Kemudian dibiarkan lebih kurang 1 (satu) minggu, lalu dicampur pupuk kandang. Untuk 1 (satu) meter persegi dicampur/ditebarkan pupuk kandang sebanyak 1/4 m3 dan diaduk sampai rata. Gunakanlah pupuk kandang yang sudah kering.

Tanaman Dasar

Hampir sama dengan tanaman penutup, tetapi untuk tanaman dasar sebaliknya tanah dicampur dengan pasir agar tanah lebih gembur. Setelah lempengan rumput ditanam diratakan permukaannya dengan dipukul pakai kayu atau alat lainnya sampai rata.

Tanaman Pot

Pilih pot yang sesuai dengan jenis tanaman. Tanaman yang lebih tanah air dapat ditanam pada pot yang kurang porositasnya sedangkan tanaman yang kurang tahan terhadap air pakailah pot tanah.

Campuran media dipakai yang gembur agar akar mudah menembus tanah dan di dalamnya tersedia oksigen yang cukup. Campuran media yang baik terdiri atas pasir, tanah, humus/pupuk kandang/kompos dengan komposisi sesuai dengan jenis tanaman.

Memperbanyak tanaman dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu :

1. Secara generatif (kawin) dengan menggunakan biji
2. Secara vegetatif :

a. Dengan menggunakan bagian-bagian tertentu dari tanaman

– Slolon : bagian batang yang keluar dari ketiak daun pada dasar yang menjalar sepanjang permukaan.

– Umbi batang : batang berdaging dalam tanah dengan beberapa mata tunas.

– Akar tunggal, batang yang tumbuh dalam tanah mengandung mata tunas dan tunas-tunas dapat menghasilkan akar adventif.

– anak tanaman

Tunas samping yang berkembang dari batang bawah

– Suring

Daging batang dalam rumah yang merupakan lembaran-lembaran daging tersebut yang berserat.

b. Bunga stek

– Stek pucuk : diambil dari pucuk batang panjang 5-10cm.

– Stek Cabang : diambil dari cabang berkayu keras panjang 10-15 cm.

– Stek Daun : bagian yang ditanam tangkai daunnya.

– Stek Mata tunas : bagian batang yang mengantung mata tunas.

c. Mencangkok

Bahan stek yang masih bersatu dengan batang induknya, batang disayat kulitnya + 3-5 cm.lalu kambiumnya dikerok sampai bersih dan dibiarkan kering selama 2 (dua) minggu kemudian ditutup dengan tanah subur dan dibungkus dengan plastik/sabut kelapa. Sekitar satu bulan akar akan keluar dan dipotong siap untuk ditanam.

d. Okulasi

Penyatuan satu mata tunas yang disisipkan dibawah kulit kayu dari batang bawah.

e. Enten/menyambung

Menyatukan batang dari satu tanaman dengan tanaman lain yang masih satu jenis sehingga tumbuh besar.

Salah satu cara untuk menjadikan lingkungan lebih asri yaitu dengan penanaman tanaman melalui wadah yaitu dengan pot.

Tanah yang diletakkan dalam pot hendaklah gembur dan mempunyai derajat bersama buah serta banyak mengandung hama.

Pot yang baik adalah berasal dari tanah liat.

Penanaman tanaman dalam pot

Pot yang dipakai sebaiknya bersih dan untuk pot baru direndam lebih dahulu 1/2 jam.
Mempergunakan bahan penutas (pecahan genting, batu bata) setinggi 1/5 tinggi pot.
Mempergunakan pot sesuai kebutuhan.
Tanah asal yang ada pada tanaman diikutsertakan
Masukkan tanah campuran dengan hati-hati ke dalam pot
siram pot dengan air sampai jernih.

Pemeliharaan tanaman pot

1. Penyiraman dapat dilakukan 1 kali dalam sehari (untuk musim kemarau 2 kali sehari).
2. Penempatan pada tanah yang kurang memenuhi syarat kecuali untuk menanam bunga.
3. Pemangkasan dilakukan untuk :

  1. Mempertahankan keindahan
  2. Batang atau cabang yang rusak.
  3. Cabang yang diharapkan merangsang timbulnya kuncup baru
  4. Tunas-tunas liar
  5. Cabang yang tumbuh tidak teratur
  6. Daun yang rusak.
4. Pemberantasan hama dan penyakit

Dilakukan bilamana sangat perlu, boleh dibunuh langsung.

Untuk hama yang sukar diberantas, misalnya butir tanaman cycas dengan pestisida Basudin seminggu 2 kali dengan dosis 1 liter air dicampur 2CC Basudin.

Alasan UUD 1945 Diamandemen

Standard

1. Karena UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis yang dijadikan landasan dalam penyelenggaraan Negara maka harus sesuai dengan aspirasi tuntutan kehidupan masyarakat Indonesia. Mengingat kehidupan masyarakat Indonesia yang selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan peradaban manusia pada umumnya maka UUD 1945 diamandemen oleh MPR. Perubahan UUD 1945 memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan bangsa Indonesia.
2. Karena menghilangkan pandangan adanya keyakinan bahwa UUD 1945 merupakan hal yang sacral, tidak bisa diubah, diganti, dikaji mendalam tentang kebenaran seperti doktrin yang diterapkan pada masa orde baru.
3. Karena perubahan UUD 1945 memberikan peluang kepada bangsa Indonesia untuk membangun dirinya atau melaksanakan pembangunan yang sesuai dengan kondisi dan aspirasi masyarakat.
4. Karena perubahan UUD 1945 mendidik jiwa demoktrasi yang sudah dipelopori oleh MPR pada waktu mengadakan perubahan UUD itu sendiri, sehingga lembaga Negara, badan badan lainnya serta dalam kehidupan masyarakat berkembang jiwa demokrasi.
5. Karena perubahan UUD 1945 menghilangkan kesan jiwa UUD 1945 yang sentralistik dan otoriter sebab dengan adanya amandemen UUD 1945 masa jabatan presiden dibatasi, kekuasaan presiden dibatasi, system pemerintahan dIsentralisasi dan otonomi.
6. Karena perubahan UUD 1945 menghidupkan perkembangan politik ke arah keterbukaan.
7. Karena perubahan UUD 1945 mendorong para cendekiawan dan berbagai tokoh masyarakat untuk lebih proaktif dan kreatif mengkritisi pemerintah (demi kebaikan) sehingga mendorong kehidupan bangsa yang dinamis (berkembang) dalam segala bidang, baik politik, ekonomi, social budaya sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang maju dan sejahtera sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju.

2. Latar belakang Perubahan UUD 1945
Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan (amandemen) terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada kenyataannya bukan di tangan rakyat), kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu “luwes” (sehingga dapat menimbulkan mulitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.
Perubahan UUD bukan suatu yang ditabukan, tapi merupakan tuntutan sejarah. Perubahan UUD sudah bisa diprediksi oleh Ir. Soekarno. Pada saat pembahasan penetapan UUD sudah dikemukakan bahwa UUD kita memang sudah simple namun jika suatu saat terjadi perkembangan zaman boleh diubah agar bisa menyesuaikan atau beradaptasi. Jadi ini juga merupakan amanat dari Ir. Soekarno.

Dahulu Indonesia pernah memiliki UUD yang isinya sangat berbeda dengan UUD Negara RI tahun1945, yaitu UUD RIS dan UUDS. Yang berbeda adalah pada UUD RIS sistem pemerintahannya adalah Serikat, pada UUDS sistem pemerintahannya adalah Federal, sedangkan pada UUD Negara RI th 1945 sistem pemerintahannya adalah Kesatuan.

Pada Orde Baru dituntut tidak adanya perubahan UUD 1945. Hal ini diperkuat dengan adanya Tap MPR No. IV/MPR/1993 yang menjelaskan ketidakmungkinan terjadi perubahan. Kalaupun terjadi perubahan harus diadakan referendum atau persetujuan dari masyarakat. Namun hal ini berbeda sekali dengan Pasal 37 ayat 1 dan 2 yang menyatakan bahwa perubahan boleh dilakukan tanpa adanya referendum. Sehingga Tap MPR No. IV/MPR/1993 dicabut.

Tuntutan Reformasi:
Istilah yang baku ‘amandemen’ oleh MPR diganti dengan ‘perubahan’.
Dihapusnya dwi fungsi ABRI
Pemberantasan KKN dan penegakan hukum.
Penguatan otonomi daerah agar tidak sentral di Ibukota Jakarta.
Kebebasan pers supaya aspirasi rakyat bisa tersalurkan dengan baik.
Demokratisasi terkait HAM.

Tugas Presiden, DPR, MPR, MA, MK, BPK, DPD

Standard

1. Tugas Presiden :

  • Memberi grasi dan rehabilitasi atas pertimbangan MA
  • Menetapkan peraturan pemerintah
  • Memberikan amnesti dan abolisi atas pertimbangan DPR
  • Memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD
  • Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan laut, darat, dan udara
  • Mengangkat dan memberhentikan menteri
  • Mengangkat duta dan konsul atas pertimbangan DPR
  • Mengangkat dan memberhentikan KY dengan persetujuan DPR
  • Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda penghargaan lainya
  • Menyatakan keadaan bahaya

2. Tugas DPR

  • Menetapkan APBN bersama presiden
  • Memberikan persetujuan kepada presiden atas pengangkatan KY
  • Memilih anggota BPK
  • Memilih 3 calon hakim konsitusi
  • Menyerap, menghimpun, dan minindaklajuti aspirasi rakyat
  • Memberikan pertimbangan kepada presiden atas amnesti dan abolisi
  • Memberikan pertimbangan kepada presiden dalam pengangkatan duta
  • Melaksanakan pengawasan dalam pelakasanaan UU, APBN serta kebijakan pemerintah

3. Tugas MPR

  • Mengubah dan menetapkan UUD
  • Melantik presiden dan wakil presiden
  • Melantik Wakil presiden menjadi presiden apabila presiden berhenti
  • Memilih dan melantik wakil presiden dari 2 calon yang diajukan presiden apabila wakil presiden berhenti
  • Memilih dan melantik wakil presiden dan presiden apabila keduanya berhenti.

4. Tugas DPD

  • Mengajukan UU yang berkaitan dengan daerah
  • Memberi pertimbangan RAPBN
  • Ikut merancang UUD
  • Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara dari BPK untuk dijadikan bahan membuat pertimbangan bagi DPR tentang RUU yang berkaitan dengan APBN.
  • Melakukan pengawasan atas undang undang yang berkaitan dengan otonomi daerah

5. Tugas MA

  • Kewenangan pengadilan pada tingkat kasasi
  • Mengajukan 3 orang anggota hakim konsitusi
  • Memberkian pertimbangan grasi dan rehabilitasi kepada presiden

6. Tugas MK

  • Memutuskan pembubaran partai
  • Memutuskan perselisihan hasil pemilu
  • Mengadili pada tingkat [pertama untuk menguji UU terhadap UUD

7. Tugas BPK

  • Memilihara transparasi keuangan
  • Memeriksa dimana uang negara disimpan
  • Memeriksa pengguanaan APBN

8. Tugas KY

  • Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan
  • Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim
  • Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama-sama dengan Mahkamah Agung
  • Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH)

9. Tugas BPD

  • Mengayomi, yaitu menjaga kelestarian adat-istiadat yang hidup dan berkembang di desa yang bersangkutan sepanjang menunjang kelangsungan pembangunan.
  • Memegang aspirasi yang diterima dan masyarakat dan menyalurkan kepada pejabat atau instansi yang berwenang.
  • Bersama-sama pemerintah desa membentuk peraturan desa.
  • Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah desa terhadap rencana perjanjian antar desa dengan pihak ketiga dan pembentukan Badan Usaha Milik Desa.

10. Tugas DPRD

  • Membentuk peraturan daerah kabupaten bersama Kepala Daerah
  • Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten
  • Memilih wakil Kepala Daerah dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil Kepala Daerah; (catatan bagian hukum)
  • Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah kabupaten terhadap rencana perjanjian internasional di daerah
  • Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Perbedaan Mahkamah Agung dengan Mahkamah Konstitusi

Standard

Kedudukan 

Mahkamah Agung :

Mahkamah Agung adalah PengadilanNegara Tertinggi dari semua Lingkungan Peradilan,

yang dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruhpengaruh lain (Pasal 2 Undang-Undang No. 14 Tahun 1985)

Mahkamah Konstitusi :

Mahkamah Konstitusi Merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan (Pasal 2 Undang-Undang Nomor 24 tahun 2003)

Perbedaan Tugas dan Fungsi Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

Mahkamah Agung :

Pasal 24 A ayat 1 UUD NRI 1945

  1. Mengadili pada tingkat kasasi
  2. Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap Undang-Undang
  3. Mempunyai wewenang lain yang diberikan oleh undang-undang

Pasal 24 C ayat 3 UUD NRI 1945

  1. Mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi

Pasal 14 ayat 1 UUD NRI 1945

  1. Memberi pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi

Mahkamah Konstitusi :

Pasal 24 C ayat 1 UUD NRI 1945

  1. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap UUD
  2. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD
  3. Memutus pembubaran partai politik
  4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umumm

Pasal 24 C ayat 2 UUD NRI 1945

  1. Wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD

Cara Pengangkatan / Pengisian Hakim Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

Hakim Mahkamah Agung

Pasal 24 A ayat 3 UUD NRI 1945

  • Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapat persetujuan dan ditetapkan sebagai hakim agung oleh presiden

Hakim Mahkamah Konstitusi

Pasal 24 C ayat 3 UUD NRI 1945

  • Mempunyai sembilan anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh DPR dan tiga orang oleh Presiden

Hubungan Mahkamah Agung dan Mahkamah KOnstitusi Dengan Lembaga Lain

Mahkamah Agung

Pasal 11 TAP MPR RI Nomor III/MPR/1978.

  • (ayat 2). Mahkamah Agung dapat memberikan pertimbangan-pertimbangan dalam

bidang hukum, baik diminta maupun tidak, kepada Lembaga-lembaga Tinggi

Negara.

  • (ayat 3). Mahkamah Agung memberikan nasehat hukum kepada Presiden/Kepala

Negara untuk pemberian/penolakan grasi.

  • (ayat 4). Mahkamah Agung mempunyai wewenang menguji secara material hanya

terhadap peraturan-peraturan perundangan di bawah Undang-undang.

Mahkamah Konstitusi

Hubungan Mahkamah Konstitusi dengan Presiden

Pasal 7 B ayat 5 UUD NRI 1945

  • proses pemberhentian presiden

Pasal 24 C ayat 3 UUD NRI 1945

  • Proses pengangkatan hakim konstitusi

Hubungan Mahkamah Kostitusi dengan DPR

 Pasal 7 B ayat 6 UUD NRI 1945

  • Pemeberi keputusan atas usul pemberhentian Presiden

Pasal 24 C ayat 3 UUD NRI 1945

  • Proses pengangkatan hakim konstitusi

Hubungan Mahkamah Konstitusi dengan MPR    

Pasal 24C ayat (1) UUD 1945

Karena kedudukan MPR sebagai lembaga negara maka apabila MPR bersengketa dengan lembaga negara lainnya yang sama-sama memiliki kewenangan yang ditentukan oleh UUD, maka konflik tersebut harus diselesaikan oleh Mahkamah Konstitusi.

Hubungan Mahkamah Konstitusi dengan Mahkamah Agung

Mahkamah konstitusi dengan kewenangannya dapat melakukan pengujian dan menyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat atas ketentuan undang-undang yang dijadikan dasar oleh mahkamah agung dalam memutus suatu perkara kasuistis. Akan tetapi mahkamah konstitusi tidak dapat membatalkan putusan mahkamah agung, karena bukan kewenangannya sebagaimana ditentukan undang-undang dasar.

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

Standard

A.Penjelasan Perkembangan Islam di Indonesia
1.Masuknya Islam di Indonesia
Ketika Islam datang di Indonesia, berbagai agama dan kepercayaan seperti animisme, dinamisme, Hindu dan Budha, sudah banyak dianut oleh bangsa Indonesia bahkan dibeberapa wilayah kepulauan Indonesia telah berdiri kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu dan Budha.

Islam datang masuk ke Indonesia, pada tanggal 17 s.d 20 Maret 1963 di Medan, Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama hijriyah atau pada abad ke tujuh masehi. Menurut sumber lain menyebutkan bahwa Islam sudah mulai ekspedisinya ke Nusantara pada masa Khulafaur Rasyidin (masa pemerintahan Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib), disebarkan langsung dari Madinah.

Ajaran-ajaran Islam tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Islam mengajarkan toleransi terhadap sesamamanusia,salingmenghormati dan tolong menolong.
  2. Islam mengajarkan bahwa dihadapan Allah, derajat semua manusia sama, kecuali takwanya.
  3. Islam mengajarkan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Penyayangdan mengharamkan manusia saling berselisih, bermusuhan,merusak, dan saling mendengki.
  4. Islam mengajarkan agar manusia menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukannya serta senantiasa setiap saat berbuat baik terhadap sesama manusia tanpa pilih kasih.

2.Cara Masuknya Islam ke Indonesia
Islam masuk ke Indonesia, bukan dengan peperangan ataupun penjajahan. Islam berkembang dan tersebar di Indonesia justru dengan cara damai dan persuasif berkat kegigihan para ulama. Karena memang para ulama berpegang teguh pada prinsip Q.S. al-Baqarah ayat 256 : Tidak ada paksaan dalam agama (Q.S. al-Baqarah ayat 256).

Adapun cara masuknya Islam di Indonesia melalui beberapa cara antara lain :
1.Perdagangan
Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin kontak dagang dengan orang Arab.Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam seperti kerajaan Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka makin ramailah para ulama dan pedagang Arab datang ke Nusantara (Indonesia).Disamping mencari keuntungan duniawi juga mereka mencari keuntungan rohani yaitu dengan menyiarkan Islam.Artinya mereka berdagang sambil menyiarkan agama Islam.

2.Kultural
Artinya penyebaran Islam di Indonesia juga menggunakan media-media kebudayaan, sebagaimana yang dilakukan oleh para wali sanga di pulau jawa. Misalnya Sunan Kali Jaga dengan pengembangan kesenian wayang.Ia mengembangkan wayang kulit, mengisi wayang yang bertema Hindu dengan ajaran Islam. Sunan Muria dengan pengembangan gamelannya.Kedua kesenian tersebut masih digunakan dan digemari masyarakat Indonesia khususnya jawa sampai sekarang.Sedang Sunan Giri menciptakan banyak sekali mainan anak-anak, seperti jalungan, jamuran, ilir-ilir dan cublak suweng dan lain-lain.

3.Pendidikan
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam pengembangan Islam di Indonesia.Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam diseluruh pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren tersebut.Datuk Ribandang yang mengislamkan kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah keluaran pesantren Sunan Giri.Santri-santri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa Tenggara.Dan sampai sekarang pesantren terbukti sangat strategis dalam memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh Indonesia.

4.Kekuasaan Politik
Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari dukungan yang kuat dari para Sultan. Di pulau Jawa, misalnya keSultanan Demak, merupakan pusat dakwah dan menjadi pelindung perkembangan Islam.Begitu juga raja-raja lainnya di seluruh Nusantara. Raja Gowa-Tallo di Sulawesi selatan melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan oleh Demak di Jawa. Dan para Sultan di seluruh Nusantara melakukan komunikasi, bahu membahu dan tolong menolong dalam melindungi dakwah Islam di Nusantara.Keadaan ini menjadi cikal bakal tumbuhnya negara nasional Indonesia dimasa mendatang.

3.Perkembangan Masuknya Islam di Beberapa Wilayah Indonesia
Perkembangan Islam di Indonesia berlangsung di beberapa tempat, yaitu Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Maliku, Irian Jaya, dan Nusa Tenggara.

a.Perkembangan Islam di Sumatera.
Pada pertengahan abad ke-13, di Sumatera telah berdiri kerajaan Islam Samudera Pasai yang merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia, kerajaan ini terletak di pesisir timur laut aceh yang sekarang merupakan wilayah Kabupaten Lhouksumawe. Samudera Pasai adalah sebuah kerajaan maritim, samudera pasai telah mengadakan hubungan dengan Sultan Delhi di India pada pelayaran kerajaan Samudra Pasai merupakan pusat studi agama Islam dan tempat berkumpulnya para ulama dari berbagai negara Islam.

b.Perkembangan Islam di Jawa
Perkembangan di Jawa tidak bisa dipisahkan dari peranan wali, jumlah wali yang terkenal sampai sekarang adalah sembilan, yang dalam bahasa dikenal dengan sebutan WALI SONGO. Para wali yang termasuk dalam wali songo adalah sebagai berikut :

a).Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)

Maulana malik ibrahim juga dikenal dengan panggilan Maulana Maghribi atau syekh Magribi, karena berasal dari wilayah Maghribi, Afrika Utara. Kedatangannya dianggap sebagai permulaan masuknya Islam di Jawa. Maulana Malik Ibrahim menerapkan metode dakwah yang tepat untuk menarik simpati masyarakat terhadap Islam.
b).Sunan Ampel (Raden Rahmat)

Sunan Ampel

Pada awal penyiaran Islam di pulau Jawa, Sunan Ampel menginginkan masyarakat menganut keyakinan Islam yang murni. Ia tidak setuju dengan kebiasaan masyarakat Jawa, seperti kenduri, selamatan dan sesaji. Hal itu terlihat dari persetujuannya ketika Sunan Kalijaga, dalam ocehannya menarik umat Hindhu dan Budha mengusulkan agar adat istiadat Jawa itulah yang diberi warna Islam.

c).Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)

Sunan Bonang

Dalam menyebarkan agama Islam, ia selalu menyesuaikan diri dengan kebudayaan masyarakat yang sangat menggemari wayang serta musik gamelan. Sunan Bonang memusatkan kegiatan dakwahnya di Tuban. Dalam aktifitasnnya ia mengganti nama dewa dengan nama-nama malaikat.

d).Sunan Giri (Raden Paku atau Ainul Yaqin)

Sunan Giri

Sunan Giri memulai aktifitas dakwahnya didaerah Giri dan sekitarnya dengan mendirikan pesantren yang santrinya kebanyakan berasal dari golongan masyarakat ekonomi lemah. Sunan Giri terkenal sebagai pendidik yang berjiwa demokratis.

e).Sunan Drajat (Raden Qasim)

Sunan Drajat

Sunan Drajat juga tidak ketinggalan untuk menciptakan tembang jawa yang sampai saat ini masih digemari masyarakat, yaitu tembang pangkur. Hal yang paling menonjol dalam dakwah sunan drajat ialah perhatiannya yang serius pada masalah-masalah sosial, ia selalu menekan bahwa memberi pertolongan kepada masyarakat umum.

f).Sunan Kalijaga (Raden Said)

 

Sunan Kalijaga

Ketika para wali memutuskan untuk menggunakan pendekatan kultural termasuk pemanfaatan wayang dan gamelan sebagai media dakwah, orang yang paling berjasa dalam hal ini adalah Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga mengarang aneka cerita wayang bernafaskan Islam terutama mengenai etika.

g).Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)

Sunan Kudus

Sunan Kudus mengajarkan agama Islam didaerah Kudus dan sekitarnya, ia mempunyai keahlian khusus dalam ilmu fiqih, urul fiqih, tauhid, hadits, tafsir dan logika. Oleh karena itu ia mendapat julukan waliyyul ‘ilmi. Sunan Kudus juga melaksanakan dakwah dengan pendekatan kultural.

h).Sunan Muria (Raden Umar Said)

Sunan Muria

Sunan Muria memusatkan kegiatan dakwahnya di Gunung Muria yang terletak 18 km sebelah utara kota Kudus. Cara yang ditempuhnya dalam menyiarkan agama islam adalah dengan mengadakan kursus-kursus bagi kaum pedagang, para nelayan, dan rakyat biasa.

i).Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)

Sunan Gunung Jati

Sunan gunung Jati lahir di Mekkah pada tahun 1448. ia mengembangkan ajaran islam di cirebon, majalengka, kuningan, kawali, sunda kelapa dan banten sebagai dasar bagi perkembanganislam di Banten

c.Perkembangan Islam di Sulawesi
Masuknya islam di Sulawesi tidak terlepas dari peranan Sunan Giri di Gresik. Hal itu karena Sunan Giri menyelenggarakan pesantren yang banyak didatangi oleh santri dari luar Jawa, seperti ternate dan hiu. Pada abad ke-16 di sulsel telah berdiri kerajaan hindhu gowa dan tallo. Penduduknya banyak yang memeluk agama islam karena hubungannya dengan kesultanan Ternate.

d.Perkembangan Islam di Kalimantan
Pada abad ke-16, islam mulai memasuki kerajaan Sukadana. Dibagian selatan Kalimantan berdiri kerajaan islam banjar pada sekitar tahun 1526. Panngeran Suriansyah merupakan tokoh yang amat penting dalam sejarah islam di Kalimantan.

Dalam usaha mengembangkan islam/ Syekh muhamad arsyad al-Banjari mendirikan pondok pesantren untuk menampung santri yang datang dari berbagai pelosok Kalimantan. Pada masa berikutnya muncul seorang pahlawan Kalimatan yang sangat berjasa dalam mengembangkan islam. Ia adalah SULTAN AMIRUDIN KHALIFATUL MUKMININ. Yang lebih dikenal nama pangeran Antasari.

e.Perkembangan Islam di Maluku dan Irian
JAYA Penyebaran islam di Maluku tidak lepas dari jasa para santri Sunan Drajat yang berasal dari Ternate dan Hitu. Di Maluku ada 4 kerajaan bersaudara yang berasal dari keturunan yang sama yaitu Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo. Raja Tidore masuk islam dan mengganti nama menjadi Sultan Jamalludin.

Demikian juga raja Jailolo, ia masuk isalm dan mengganti nama menjadi Sultan Hassanudin. Peran kesultanan Ternate dalam penyebaran islam baru dimulai pada masa Sultan Zaenal Abidin. Ia juga berhasil mengambangkan islam ke Maluku dan Irian Jaya bahkan sampai ke Filipina.

B.Hikmah Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia
Setelah memahami bahwa perkembangan Islam di Indonesia memiliki warna atau ciri yang khas dan memiliki karakter tersendiri dalam penyebarannya, kita dapat mengambil hikmah, diantaranya sebagai berikut :

  1. Islam membawa ajaran yang berisi kedamaian.
  2. Penyebar ajaran Islam di Indonesia adalah pribadi yang memiliki ketangguhan dan pekerja keras.
  3. Terjadi akulturasi budaya antara Islam dan kebudayaan lokal meskipun Islam tetap memiliki batasan dan secara tegas tidak boleh bertentangan dengan ajaran dasar dalam Islam.

C.Manfaat dari Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia
Banyak manfaat yang dapat kita ambil untuk dilestarikan diantaranya sebagai berikut :

  1. Kehadiran para pedagang Islam yang telah berdakwah dan memberikan pengajaran Islam di bumi Nusantara turut memberikan nuansa baru bagi perkembangan pemahaman atas suatu kepercayaan yang sudah ada di Nusantara ini.
  2. Hasil karaya para ulama yang berupa buku sangat berharga untuk dijadikan sumber pengetahuan.
  3. Kita dapat meneladani Wali Sanga
  4. Menjadikan masyarakat gemar membaca dan mempelajari Al-Qur’an.
  5. Mampu membangaun masjid sebagai tempat ibadah dalam berbagai bentuk atau arsitektur hingga kee seluruh pelosok Nusantara.
  6. Mampu memanfaatkan peninggalan sejarah, termasuk situs-situs peninggalan para ulama, baik berupa makam, masjid, maupun peninggalan sejarah lainnya.
  7. Seorang ulama atau ilmuwan dituntut oleh islam untuk mempraktikan tingkah laku yang penuh keteladanan agar terus dilestarikan dan dijadikan panutan oleh generasi berikutnya.
  8. Para ulama dan umara bersatu padu mengusir penjajah meskipun dengan persenjataan yang tidak sebanding.

Sejarah Lahirnya Hukum-Hukum Newt

Standard

Fisika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang dinamis, artinya selalu mengalami perubahan dan perbaikan sejalan dengan tingkat perkembangan pemikiran dan pengetahuan manusia. Lahirnya ilmu fisika dimulai dari sejak manusia mulai mengamati, mencermati, dan menganalisis serangkaian gejala alam beserta interaksinya yang dapat mereka tangkap melalui panca indera. Hasil pemikiran mereka kemudian mereka tuangkan dalam sebuah pernyataan atau apapun yang dapat dimengerti manusia setelah mereka sebagai sebuah prinsip, kaidah atau hukum dalam memahami interaksi gejala alam yang sama.

Sebagai sebuah ilmu alam, maka fisika dibangun atas landasan pemikiran ilmiah dan empiris dalam rangka memperoleh suatu prinsip dan kaidah pokok atas setiap gejala alam yang dipelajari. Di masa lalu, ketika manusia masih dalam dipenuhi keterbatasan peralatan dan pengetahuan, mereka menggunakan panca indera dan mengerahkan seluruh kemampuan akal mereka untuk mengenali sifat-sifat alam ini melalui interaksi antara gejala alam yang sering mereka jumpai. Hasil pemikiran mereka pun akhirnya hanya sebatas pernyataan hipotetik dan cenderung filosofis karena memang bukan berasal dari pengujian secara empirik. Maka tidak mengherankan ketika di kemudian hari banyak dari pemikiran mereka tergantikan oleh teori-teori baru yang lebih empirik.

Berbeda dengan masa lalu, di era modern ini fisika telah dibangun dengan observasi eksperimental dan pengukuran kuantitatif yang sangat teliti. Serway  menuliskan,

Physics is based on experimental observations and quantitative measurements. The main objective of physics is to find the limited number of fundamental laws that govern natural phenomena and to use them to develop theories that can predict the results of future experiments. The fundamental laws used in developing theories are expressed in the language of mathematics, the tool that provides a bridge between theory and experiment.

Fisika dibangun berdasarkan observasi eksperimental dan pengukuran kuantitatif. Tujuan utama dari ilmu fisika adalah untuk menemukan batasan hukum-hukum fundamental yang menjelaskan gejala alam dan untuk digunakan dalam membangun teori-teori yang dapat memprediksi hasil-hasil eksperimen di masa mendatang. Hukum-hukum fundamental digunakan sebagai pembangun teori yang dinyatakan dalam bahasa matematika, sebagai jembatan penghubung antara teori dan eksperimen.

Namun ada satu hal yang sangat penting untuk kita ketahui, bahwa buah pemikiran para filsuf dan ilmuwan di masa pertama adalah pondasi dari terlahirnya ilmu fisika. Terlepas dari benar atau tidaknya konsep yang mereka ajukan di masa itu, yang pasti telah mengundang perhatian sekaligus menjadikan inspirasi bagi orang-orang setelahnya untuk meneliti dan membuktikan setiap pernyataan mereka dengan menggunakan metode dan peralatan terbaru yang ada. Maka dari itu, akan sangat rugi ketika seorang yang belajar fisika melalaikan bagian ini sebagai salah satu pokok untuk membangun pemahaman fisika secara baik dan benar. Sejarah perkembangan fisika merupakan suatu kebutuhan bagi para pelajar yang menekuni fisika agar mereka mengerti secara mendalam tentang konsep-konsep fisika yang mereka geluti saat ini.

Dalam tulisan ini, penulis mencoba mengungkap sejarah lahirnya hukum-hukum Newton. Hukum-hukum Newton merupakan hukum fundamental fisika tentang gerak yang turut membangun konsep mekanika klasik. Sebagai hukum yang fundamental, ternyata proses lahirnya hukum-hukum Newton ini sudah dimulai sejak zaman Yunani kuno di masa Aristoteles masih hidup. Maka alangkah indahnya, ketika sejarah yang panjang ini dapat diungkap dan disampaikan secara komprehensif di hadapan para pelajar.

Dewasa ini, kebanyakan pelajar di Indonesia lebih cenderung menggunakan hukum-hukum Newton sebagai instant junkfood yang siap pakai dalam berbagai permasalahan fisika teoretik. Akibatnya keindahan dan kearifan yang terkandung dalam kosep mekanika klasik tidak pernah menyentuh perasaan mereka. Maka tak mengherankan ketika mekanika dan fisika secara keseluruhan sering dikatakan sebagai pelajaran yang banyak rumusnya, sulit dan sangat membosankan.

Maka dari itu, sejarah lahirnya hukum-hukum Newton menjadi satu hal yang sangat penting untuk dipelajari. Selain dapat mengerti sejarahnya, siapa pun yang menekuni bahasan ini akan dapat menjadi orang yang benar-benar mengerti kerangka dasar mekanika klasik. Karena sesungguhnya tidak ada ilmu fisika yang turun dari langit sekaligus dalam bentuk konsep yang siap pakai seperti saat ini. Dan inilah proses yang terbaik untuk mengerti akan semua hal itu.

Pembahasan

Mekanika merupakan cabang ilmu fisika tertua yang berhubungan dengan materi (benda), yaitu ilmu yang mempelajari gerak benda, baik benda yang diam (statika) maupun benda yang bergerak (kinematika dan dinamika).  Kinematika merupakan ilmu fisika yang mempelajari gerak suatu benda tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut, sedangkam dinamika merupakan ilmu fisika yang mempelajari gerak suatu benda dengan memperhatikan atau memperhitungkan penyebab gerak benda tersebut.  Masalah mekanika merupakan hal yang cukup penting dalam perkembangan ilmu fisika untuk kita pelajari karena masalah mekanika sangat erat kaitannya dengan peristiwa yang tejadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagaimana kita ketahui bahwa fisika merupakan ilmu yang mempelajari gejala alam yang dapat diamati dan diukur, dan kasus mekanika merupakan salah satu gejala alam yang dapat diamati dan diukur[1].

Mekanika merupakan merupakan salah satu perihal mendasar dalam fisika yang menjadi perhatian sejak lama oleh para ilmuwan. Pengamatan dan pemikiran tentang gejala alam yang berkaitan dengan gerak sudah menjadi perhatian manusia sejak peradaban manusia ini ada. Pengamatan yang mendalam tentang gerak benda yang merupakan inti dari mekanika itu sendiri sudah dimulai pada zaman Yunani kuno, yaitu oleh Aristoteles. Pada bahasan berikutnya, akan dipaparkan mengenai pengamatan-pengamatan gejala alam yang mendasari lahirnya hukum Newton berikut para ilmuwannya dan konsep yang mereka ajuka dari zaman Aristoteles sampai dengan Sir Isaac Newton.

“Dinamika” versi Aristoteles

Sebagai seorang filsuf, Aristoteles (384–322 SM) memiliki keyakinan tentang elemen dasar penyusun kehidupan yaitu air, tanah (bumi), udara, api[2] dan eter[3]. Berdasarkan sifat-sifat elemen dasar tersebut, maka Aristoteles menyifati berbagai benda dan substansi gejala alam menurut kedekatan sifat-sifatnya terhadap sifat keempat elemen tersebut. Misalnya sebuah asap yang keluar dari bumi selalu berterbangan di udara karena ia memiliki sifat dominan sebagai udara dan sedikit sifat api[4]. Demikian halnya ketika dia melihat fenomena benda yang bergerak atau benda yang jatuh dari atas ke tanah, maka dia menyifati gejala alam tersebut dengan cara yang sama seperti yang telah diungkapkan sebelumnya. Aristoteles meyakini bahwa sebuah batu yang jatuh ke tanah karena batu memiliki kedekatan sifat sebagai tanah (bumi)[5]. Dengan kata lain, setiap benda-benda yang ada di alam semesta ini akan bergerak ke tempat alamiahnya.

Secara lebih ilmiah, konsep ini menjelaskan bahwa gerak sentripetal dan gerak jatuh bebas merupakan gerak alamiah dari sifat air dan tanah (bumi). Sedangkan gerak sentrifugal dan loncatan ke atas merupakan gerak alamiah dari sifat api dan udara. Sedangkan gerak sirkuler (melingkar) merupakan gerak alamiah dari sifat eter[6]. Doktrin ini dikenal dengan gerak alamiah.

Aristoteles berpendapat bahwa benda yang bergerak ke bawah dipercepat besarnya selalu proporsional dengan berat benda tersebut[7]. Artinya benda yang berat akan bergerak lebih dahulu sampai ke tanah jika dibandingkan dengan benda yang lebih ringan. Ia juga mempercayai adanya konsep bahwa benda hanya akan bergerak, apa pun itu bentuknya jika selalu diberi gaya. Maka dia menjelaskan bahwa benda jatuh bebas dapat berhenti bergerak saat sudah menyentuh tanah karena gaya yang menggerakkannya menghilang. Doktrin ini dikenal dengan gerak paksa. Gerak paksa disebabkan oleh gaya luar yang dikenakan dan boleh ke sembarang arah. Gerak tersebut akan berhenti segera setelah gaya dihilangkan[8]. Ketika  menjelaskan pergerakan benda-benda langit, dia menjelaskan bahwa pergerakan benda-benda langit sangat sempura terus menerus karena gaya (kekuatan) yang diberikan oleh Sang Pencipta yang berada di luar langit[9].

Dalam penjelasan matematis, konsep gerak yang diajukan oleh Aristoteles dapat didefinisikan bahwa kecepatan benda yang bergerak memenuhi persamaan F/R = konstanta x V, di mana F adalah gaya yang mendorong benda, R adalah gesekan yang terjadi pada benda[10]. Konsep ini sama sekali tidak menyentuh inersia suatu benda seperti yang telah kita kenal sekarang.

Salah satu kekurangan dinamika Aristoteles adalah bahwa kecepatan sebuah benda akan menjadi tak hingga jika tak ada resistansi terhadap geraknya. Sangat sukar sekali bagi para penganut aliran Aristoteles (Aristotelian) untuk membayangkan gerak tanpa resistansi. Memang, kenyataan bahwa gerak seperti itu akan menjadi cepat secara tak terhingga jika tak ada gesekan dengannya seperti seperti benda yang bergerak di ruang kosong. Teori Aristoteles bahwa gerak paksa membutuhkan suatu gaya yang bekerja secara kontinyu ternyata bisa disangkal dengan memandang gerak proyektil. Aristoteles mencontohkan pada sebuah anak panah yang ditembakkan dari sebuah busur akan tetap bergerak untuk beberapa jarak meskipun jelas-jelas tidak selamanya didorong. busur entah bagaimana memberi suatu “daya gerak” kepada udara, yang kemudian mempertahankan anak panah tetap bergerak[11].

Namun demikian, pendapat Aristoteles ini dapat bertahan cukup lama bersama dengan konsep Geosentrisnya. Bahkan konsep Geosentrisnya disempurnakan oleh Claudias Ptolemeus dan diakui oleh manusia selama berabad-abad sampai akhirnya direvolusi oleh Nicolaus Copernicus.

“Revolusi” Copernicus

Teori Geosentris telah dianut manusia berabad-abad lamanya meski sebenarnya pada masa Yunani kuno sudah ada ilmuwan yang menyangkal teori Geosentris yaitu Aristarchus (320–250 SM)[12]. Namun demikian, sanggahan Aristarchus seperti angin lalu saja dan teori tersebut tetap bertahan hingga 17 abad lamanya. Hingga akhirnya Nicolaus Copernicus (1473–1543) menemukan adanya kejanggalan dalam perhitungan astronomisnya secara matematis. Kejanggalan yang muncul sebenarnya sederhana yaitu posisi bumi yang menjadi pusat alam semesta membuatnya pusing untuk merumuskan gerak retrogade benda langit, salah satunya adalah Venus. Maka pada tahun 1533[13] dia mengusulkan teori Heliosentris, yaitu matahari sebagai pusat dari sistem pergerakan benda-benda langit dalam bukunya De Revolutionibus Orbium Coelestium (Tentang Revolusi Bulatan Benda-benda Langit)[14]. Teori ini menjelaskan bahwa semua benda-benda langit bergerak mengelilingi matahari dalam lintasan-lintasan yang berupa lingkaran dengan matahari sebagai pusatnya. Tentu saja kehadiran teori ini adalah hal baru dan bertolak belakang dengan mindset sebagian besar manusia yang sudah tertanam sejak ribuan tahun lamanya. Bahkan teori baru ini bertentangan dengan ketetapan Gereja Katolik yang menyatakan bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta[15].

Adanya perubahan pusat alam semesta ini memberi konsekuensi terhadap berbagai teori yang berhubungan dengan hal tersebut salah satunya tentang gerakan benda-benda di alam semesta. Namun demikian, belum ada jawaban yang memuaskan terhadap permasalahan gerak yang ada karena teori yang diajukan Copernicus masih sebatas asumsi matematis dan belum terbukti secara empirik.

Seperti para pendahulunya, Copernicus membuat perhitungan yang serampangan mengenai skala peredaran planet mengelilingi matahari. Juga, dia membuat kekeliruan besar karena dia yakin betul bahwa orbit mengandung lingkaran-lingkaran. Jadi, bukan saja teori ini membingungkan secara matematik, tapi juga tidak benar secara ilmiah. Meski begitu, bukunya lekas mendapat perhatian besar. Para astronom lain pun tergugah, terutama astronom berkebangsaan Denmark, Tycho Brahe, yang melakukan pengamatan lebih teliti dan tepat terhadap gerakan-gerakan planet. Dari data-data hasil pengamatan inilah yang membuat Johannes Kepler akhirnya mampu merumuskan hukum-hukum gerak planet yang tepat[16].

Akhirnya Galileo pun juga mampu mendapatkan bukti-bukti atas pernyataan Copernicus dan menampilkan konsep-konsep baru sebagai konsekuensi atas revolusi yang diperjuangkan oleh Copernicus. Bukti dan konsep-konsep yang diajukan olehnya terkait dengan gerak benda kemudian dijadikan sebagai salah satu dasar pembangun mekanika klasik[17].

Konsep dan Penemuan “Gila” Galileo

Setelah teori tentang Heliosentris ramai menjadi perdebatan dan pertentangan, Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskopnya berusaha membuktikan kebenaran teori Copernicus dan inkonsistensi teori Geosentris-nya Aristoteles dan Ptolomeus. Ternyata hasilnya cukup menggembirakan sekaligus mencengangkan. Temuannya antara lain, 1) Planet berbentuk piringan, bukan titik cahaya seperti yang dinyatakan oleh Aristoteles; 2) Adanya awan besar yang dikenal dengan Milky Way, sesuatu yang tidak teramati sejak zaman Aristoteles; 3) Adanya cincin pada planet Saturnus; dan 4) Permukaan bulan ternyata tidak mulus sebagaimana yang terlihat di bumi, tetapi ada kawah, lembah dan bukit-bukitnya[18].

Di samping menemukan bukti kebenaran teori Copernicus, dia  juga mencoba meneliti kembali kebenaran konsep yang diajukan Aristoteles tentang gerak benda. Dia mencoba berkali-kali menjatuhkan dua benda dengan ukuran dan berat yang berbeda pada ketinggian yang sama dari puncak menara Pisa atau yang saat itu dikenal dengan Learning Tower. Hasilnya selalu sama, yaitu benda jatuh ke tanah pada waktu yang bersamaan. Dengan adanya bukti ini, dia mendapatkan kesimpulan secara prinsip bahwa percepatan gerak benda yang jatuh bebas tidak dipengaruhi oleh ukuran dan berat benda[19]. Hal ini bertentangan dengan konsep yang pernah diajukan Aristoteles bahwa percepatan benda yang jatuh bebas tergantung pada berat benda itu sendiri.

Cara semacam ini, merupakan metode yang sangat ilmiah dalam proses penelitian di masa itu. Dia berhasil membuat sebuah formula matematika dari data-data yang ia peroleh selama percobaan tersebut. Dia menemukan adanya keseragaman percepatan dari kedua benda tersebut[20].

Kontribusi Galileo selanjutnya adalah penemuannya mengenai hukum kelembaman (inersia). Sebelumnya, orang percaya bahwa benda bergerak dengan sendirinya cenderung menjadi makin pelan dan sepenuhnya berhenti kalau saja tidak ada tenaga yang menambah kekuatan agar terus bergerak. Tetapi percobaan-percobaan Galileo membuktikan bahwa anggapan itu keliru. Bilamana kekuatan melambat seperti misalnya pergeseran, dapat dihilangkan, benda bergerak cenderung tetap bergerak tanpa batas[21]. Meskipun penjelasan di atas belum dapat mendefinisikan secara tepat tentang konsep inersia pada suatu benda, namun keterangan Galileo ini merupakan prinsip mendasar sebelum akhirnya diringkas oleh Descartes dan akhirnya diproklamasikan oleh Newton sebagai Hukum Newton I.

Penemuan Galileo lainnya adalah analisisnya pada masalah gerak peluru. Dia juga memperlihatkan bagaimana komponen-komponen horisontal dan vertikal dari gerak peluru bergabung menghasilkan lintasan parabolik. Di samping itu, dia menganggap bahwa sebuah benda yang menggelinding ke bawah pada suatu bidang miring adalah dipercepat seragam yaitu, kecepatannya bertambah dengan besar yang sama dalam tiap interval  waktu yang kecil. Dia kemudian menunjukkan bahwa asumsi ini dapat diuji dengan mengukur jarak yang dilalui, dari pada mencoba mengukur kecepatan secara langsung[22]. Konsep yang terakhir ini mendasari lahirnya Hukum Newton II.

“Hukum Alam” Descartes

Sebagai ilmuwan yang terlahir di masa Renaisans Eropa, Rene Descartes (1596–1650) merupakan orang yang beruntung karena sudah banyak ilmu pengetahuan yang telah dirumuskan dan dibukukan. Selain itu, dia berasal dari keluarga yang sangat berkecukupan dan memperhatikan pendidikannya, maka tak mengherankan jika dengan kegigihannya yang luar biasa dia dapat berada di jajaran ilmuwan besar pada masa Renaisans Eropa, tepatnya pada masa awal perkembangan Sains.

Meskipun dia lebih berkontribusi besar pada matematika, namun konsep sederhananya tentang gerak benda harus diakui sebagai kontribusi yang besar dalam pembangunan fisika klasik. Dengan ketajaman analisis matematikanya, maka dia membuat penelitian tentang gerak benda dengan menghasilkan beberapa pernyataan penting berikut:

  1. Bila dua benda memiliki massa dan kecepatan yang sama sebelum terjadinya benturan, maka keduanya akan terpantul karena tumbukkan, dan akan mendapatkan kecepatan yang sama dengan sebelumnya.
  2. Bila dua benda memiliki massa yang sama, maka karena tumbukkan tersebut, benda yang memiliki massa yang lebih kecil akan terpantul dan menghasilkan kecepatan yang sama dengan yang memiliki massa yang lebih besar. Sementara, kecepatan dari benda yang bermassa lebih besar tidak akan berubah[23].

Descartes telah memunculkan hukum ini berdasarkan pada perhitungan simetris dan suatu gagasan bahwa sesuatu harus ditinjau dari proses tumbukkan. Sayangnya, gagasan Descartes memiliki kekurangan yang sama dengan gagasan Aristoteles yaitu masalah diskontinuitas. Descartes menerima prinsip Galileo bahwa benda-benda cenderung untuk bergerak dalam garis lurus, dia beranggapan bahwa tidak pernah ada sembarang ruang di mana sebuah benda dapat bergerak[24]. Secara tidak langsung, hukum di atas menjadi dasar bagi lahirnya hukum III Newton.

Dalam referensi yang lain, Descartes mengemukakan hukum-hukum alam yang berkaitan dengan gerak benda dalam bukunya “Principia Philosophiae” yang diterbitkan tahun 1664, yaitu

  1. Setiap benda sejauh dengan kekuatannya sendiri akan selalu berada pada kedudukannya. Jika ia bergerak maka ia akan terus bergerak.
  2. Setiap gerak yang disebabkan oleh keadannya sendiri akan cenderung pada lintasan yang lurus[25].

Kedua hukum di atas merupakan dasar yang nyata bagi terbentuknya Hukum Newton I. Dengan demikian, sudah cukup bagi Newton yang saat itu baru dilahirkan untuk kemudian belajar dan mendalami konsep-konsep yang telah diajukan dan diperdebatkan oleh para ilmuwan sejak zaman dahulu. Dan akhirnya kita semua akan mendapatkan kata-kata emas Newton terkait gerak yang tertuang dalam tiga hukum dasar yang sederhana namun sangat panjang penjabarannya.

Proklamasi “Hukum-Hukum” Newton

Sebagai ilmuwan yang hidup di zaman yang paling maju di antara ilmuwan-lmuwan yang telah disebutkan sebelumnya, Sir Isaac Newton (1642– 1727) merupakan orang yang paling beruntung. Sebagai seorang pemuda Inggris, dia dapat mengenyam pendidikan di Universitas Cambridge. Hingga akhirnya dia dapat menjadi ilmuwan besar yang namanya termasyur sampai sekarang.

Karya besar Newton adalah dalam bidang kalkulus, teori gravitasi dan komposisi cahaya. Di antara ketiga hal tersebut, teori gravitasilah yang merupakan penemuan terpenting karena di dalamnya terdapat konsep mekanika klasik yang boleh jadi merupakan kesimpulan terakhir dari konsep-konsep gerak yang telah diajukan dan diperdebatkan oleh ilmuwan yang pernah hidup di masa-masa sebelumnya.

Newton berhasil merumuskan tiga hukum yang fundamental tentang gerak dalam bukunya Philosophae Naturalis Principia Mathematica (1686)[26] sebagai berikut:

  1. Hukum I Newton

Hukum pertamany adalah hukum inersia yang berasal dari percobaan Galileo, Galileo merupakan penemu pertama hukum yang melukiskan gerak sesuatu obyek apabila tidak dipengaruhi oleh kekuatan luar. Hukum ini kemudian diperkuat oleh pernyataan Descartes bahwa benda dengan kekuatannya sendiri akan cenderung pada kedudukannya dan bergerak dalam lintasan yang lurus[27]. Dalam bahasa ilmiah sekarang, Serway menyatakan hukum tersebut

In the absence of external forces, when viewed from an inertial reference frame, an object at rest remains at rest and an object in motion continues in motion with aconstant velocity (that is, with a constant speed in a straight line)[28].

Ketiadaan gaya luar jika dipandang dari sebuah kerangka acuan inersial dari sebuah benda yang diam, maka dia akan tetap diam atau sebuah benda yang bergerak, maka dia akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan (yaitu dengan sebuah kelajuan konstan pada garis lurus).

Dalam notasi matematika kemudian sering dituliskan jika Sigma F = 0 maka a=0 (benda tidak mengalami percepatan). Yang perlu menjadi perhatian di sini adalah Sigma F = 0 tidak menunjuk pada resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, tapi pada sifat fisis yang ada bahwa tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut[29].

  1. Hukum II Newton

Pada kenyataannya semua obyek yang kita lihat dipengaruhi oleh kekuatan luar. Persoalan yang paling penting dalam hal ini adalah bagaimana obyek bergerak dalam keadaan itu.

Masalah ini dipecahkan oleh Newton dan hukum tentang ini dapat dianggap sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum kedua menetapkan bahwa percepatan obyek adalah sama dengan gaya netto dibagi massa benda. Hukum kedua Newton memiliki bentuk sama seperti hukum dinamika Aristoteles, vk =F/R, dengan dua perbedaan penting. Yang satu adalah bahwa gaya menghasilkan percepatan dari pada kecepatan, sehingga dalam ketidakhadiran gaya, kecepatan tetap konstan (hukum pertama). Perbedaan yang lain adalah bahwa hambatan terhadap gerak adalah disebabkan oleh massa benda itu sendiri,  terhadap medium di mana ia bergerak[30].

Dalam bahasa ilmiah sekarang, hukum yang dikemukakan Newton diatas dituliskan oleh Serway “when viewed from an inertial reference frame, the acceleration of an object is directly proportional to the net force acting on it and inversely proportional to its mass[31](ketika dipandang dari sebuah kerangka acuan diam, percepatan sebuah benda berbanding lurus terhadap gaya yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa benda tersebut). Atau dalam notasi matematika di tuliskan  .

  1. Hukum II Newton

Terhadap kedua hukum itu Newton menambah hukum ketiganya yang masyhur tentang gerak. Dia menegaskan bahwa pada tiap aksi, misalnya kekuatan fisik, terdapat reaksi yang sama dengan yang bertentangan[32]. Dalam notasi matematika dituliskan , artinya gaya yang dikerjakan oleh benda 1 terhadap benda 2 besarnya sama dengan gaya yang dikerjakan oleh benda 2 terhadap benda 1 dengan arah yang berlawanan. Aplikasi hukum ini di kemudian hari adalah untuk pembuatan roket dan pesawat bermesin jet.

Selain ketiga hukum fundamental tersebut, berikut ada bebarapa karya Newton yang penting berkaitan tentang gerak benda. Dia membuat definisi berbeda antara massa dan berat. Massa adalah sifat intrinsik suatu benda yang menentukan tingkat resistansinya terhadap percepatan, sedangkan  berat adalah sesungguhnya suatu gaya, yaitu gaya berat yang bekerja pada sebuah benda. Jadi berat W sebuah benda adalah , di mana  adalah percepatan yang disebabkan gravitasi. Keempat perangkat hukum ini, jika digabungkan, akan membentuk suatu kesatuan sistem yang berlaku buat seluruh makro sistem mekanika, mulai dari ayunan pendulum hingga gerak planet-planet dalam orbitnya mengelilingi matahari[33]. Newton tidak cuma menetapkan hukum-hukum mekanika, tetapi dia sendiri juga menggunakan alat kalkulus matematik, dan menunjukkan bahwa rumus-rumus fundamental ini dapat dipergunakan bagi pemecahan masalah fisika.

Selanjutnya Newton dapat merumuskan “Hukum Gravitasi”, sebuah hukum yang diakui kebagusannya oleh para ilmuwan sehingga mendudukkannya pada jajaran ilmuwan nomor wahid di dunia. Pada penemuan ini, Newton menggunakan dengan baik penemuan penting sebelumnya tentang pergerakan angkasa yang dibuat oleh Kepler dan yang lainnya. Gerak sebuah planet mengelilingi matahari adalah suatu kombinasi gerak garis lurus yang ia harus miliki jika tak ada gaya yang bekerja kepadanya dan percepatannya karena gaya gravitasi matahari.

Itulah hasil dari pemikiran yang panjang hingga berabad-abad lamanya. Sungguh luar biasa hikmah yang diberikan tuhan kepada manusia bahwa keluasan ilmu-Nya tidak akan pernah habis dikaji oleh manusia dari masa ke masa. Tiga hukum fundamental yang sekarang dikenal sebagai “Hukum-Hukum Gerak Newton” bukanlah karya Sir Isaac Newton semata-mata. Tapi merupakan karya serangkaian ilmuwan yang begitu giat dalam mendalami rahasia gerak yang ada di alam ini hingga akhirnya Newton-lah yang mendapat kesempatan untuk memproklamasikan hasil yang menakjubkan ini.

“Mekanika Newton di Era Fisika Modern

Ilmu fisika telah mengalami perkembangan terus menerus hingga akhirnya terlahir cabang ilmu baru yang dikenal sebagai fisika modern yang mana di dalamnya terdapat mekanika kuantum sebagai ciri khasnya. Mekanika kuantum dianggap lebih teliti dalam mendefinisikan konsep ruang dan waktu. Tokoh-tokoh yang melakukan revolusi ini dimulai oleh Max Planck, Neils Bohr dan Albert Einstein.

Jika kita menyimak kisah dalam film Einstein and Eddington (2008)[34]terlihat bagaimana perubahan paradigma ilmuwan dari fisika klasik ke fisika modern begitu sulit. Dalam film tersebut digambarkan bagaimana fanatisme yang berlebihan terhadap Newton, membuat sebagian ilmuwan menolak proposal yang diajukan oleh Einstein dalam mengoreksi mekanika Newton. Namun akhirnya ada pelajaran yang besar yang dapat diambil dari film tersebut yaitu 1) kenyataan akan menunjukkan pada setiap orang yang mencari kebenaran dan setiap orang yang mengetahui kebenaran hendaknya merelakan dirinya untuk mengikuti kebenaran itu meskipun datang dari musuh kita, dan 2) jangan meremehkan pemikiran orang sebelum kita meskipun dikemudian hari pemikiran itu ternyata tidak tepat, karena justru dari pemikiran itu sebenarnya kita akan belajar untuk menemukan kebenaran.

Sedangkan hubungan antara uraian di atas dengan bahasan dalam makalah ini adalah dengan lahirnya mekanika kuantum dan fisika modern seringkali memunculkan anggapan bahwa mekanika Newton sudah tidak berlaku lagi. Anggapan ini tidak dapat dibenarkan. Bagaimana pun mekanika Newton adalah pondasi dasar sebelum dilahirkannya mekanika kuantum di era fisika modern. Maka dari itu, bagi setiap pelajar, sebelum mengenal mekanika kuantum, sebaiknya belajar mekanika klasik (Newton) secara menyeluruh agar dia dapat mengambil hikmah yang dalam tentang lahirnya mekanika kuantum.